SERUNYA BELAJAR IPA DENGAN ENIKKI
Siswa usia Sekolah Dasar lebih suka belajar dengan menggunakan media gambar - gambar. Mereka akan cepat bosan ketika membaca halaman yang penuh dengan huruf. Menurut para ahli rentang waktu konsentrasi anak usia 6-12 tahun hanya 30-45 menit. Dengan duduk menyimak dengan baik ketika belajar, atau membaca buku yang halamannya penuh dengan tulisan, maka anak akan menjadi cepat bosan.
Kadangkala guru tidak mengetahui hal ini, bahwasanya siswa kita memang rentang konsentrasinya singkat. Kita masih saja meminta mereka belajar dengan manis, duduk mendengarkan atau membaca buku.
Sekarang saatnya kita merdeka sebagai guru, merdeka belajar dan merdeka dalam mengajar, asalkan sesuai dengan ketentuan dan tidak melenceng dari kompetensi dasar yang akan dicapai.
Pembelajaran IPA biasanya selalu ditunggu - tunggu siswa. Mereka akan menunggu-nunggu dan dengan sukacita belajar IPA. Namun apabila pembelajaran itu tetap kita sajikan sebatas yang ada di buku, lagi-lagi hanya keengganan yang ditampilkan peserta didik kita.
Kalau kita baca literatur penyelenggaraan pendidikan di negara lain, seperti Jepang misalnya. Jepang mengemas pembelajaran semenarik mungkin. Pengembangan kreatifitas dan daya berpikir siswa lebih diutamakan. Kecerdasan sensori motorik distimulasi dengan media visual yang sarat makna. Salah satu media visual yang digunakan sekolah di Jepang untuk memacu perkembangan kreatifitas siswanya adalah dengan enikki.
Enikki merupakan media pengembangan kreatifitas anak - anak Jepang. Enikki merupakan gambar bercerita. Gambar bercerita di sini maksudnya dari gambar - gambar sederhana yang dibuat siswa, mengandung makna pembelajaran yang luas dan membekas di memori siswa. Nanti di massa yang akan datang dari Enikki bisa berkembang berbagai macam desain.
Ketika Enikki kita hadirkan ke ruang kelas kita, tampak sekali antusias siswa ketika belajar. Mereka tampak asyik mengekplorasi objek pengamatan mereka masing - masing. Mengutak atik, mempreteli objek serta menggambar hasil temuan mereka.
Praktik Enikki dalam pembelajaran dicobakan pada siswa kelas VI dengan Kompetensi Dasar yang ingin kita capai saat itu adalah Mengidentifikasi alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan. Langkah kegiatan pembelajaran yang kita lakukan adalah :
A. Pendahuluan (± 5 menit)
1 Guru memberikan
appersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang pelajaran yang kemaren
(perkembangbiakan tumbuhan secara vegetative)
- Memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran
- Siswa dan guru menyanyikan lagu “Lihat Kebunku”, dilanjutkan dengan tanya jawab tentang lagu, warna – warna bunga, macam – macam bunga yang ada dalam lagu, serta menyentuh kepekaan inderawi siswa dengan alangkah indahnya kebun yang penuh dengan bunga.
- Menanyakan apakah siswa sudah melaksanakan tugas membaca materi yang diberikan hari sebelumnya.
1. Mengorganisasi siswa untuk duduk dalam
tatanan kelompok yang sudah ditentukan
2. Siswa
mengeluarkan alat dan bahan yang sudah disiapkan sebelumnya, bunga, buku
gambar, pisau dan pensil.
3. Siswa mengamati
bunga yang mereka bawa masing – masing dari rumah, bunga yang di bawa oleh
siswa berbeda –beda. Bagian yang diamati hanya bagian luarnya saja terlebih
dahulu.
4. Siswa
menuliskan bagian- bagian dari bunga yang mereka amati masing – masing.
5. Menggambar
bagian – bagian bunga yang terlihat dari bunga yang masih utuh.
6. Meminta siswa
membelah bunga yang mereka bawa masing – masing.
7.
Menugaskan siswa mengamati dan menuliskan bagian – bagian bunga yang terlihat
dari bagian yang sudah di belah ( bagian bunga yang terdapat di dalam).
8. Siswa
menggambar bagian –bagian bunga yang sudah di belah.
9.
Mendiskusikan hasil pengamatan tentang bagian- bagian bunga yang mereka bawa
dari rumah. Bunga yang berbeda – beda akan mendapatkan hasil pengamatan yang
berbeda.
10. Hasil
pengamatan masing – masing siswa disatukan dalam dalam laporan kelompok.
11. Tiap –
tiap kelompok menuliskan hasil diskusinya di papan tulis.
12. Dari
hasil diskusi masing- masing kelompok, siswa mengamati ada bunga yang tidak
memiliki secara lengkap bagian – bagian dari bunga sempurna.
13. Guru
mengajukan pertanyaaan pancingan ” apakah semua tumbuhan yang bunganya ananda
bawa ini menghasilkan buah?”. ”Kenapa bisa berbuah dan hewan apa saja yang membantu penyerbukan pada
bunga sehingga bisa berbuah? Ingat kembali materi pelajaran yang telah ananda
baca di rumah sebelumnya”
14. Siswa
mendiskusikan jawabannya di kelompok masing – masing.
15. Siswa
kemudian menyampaikan hasil diskusinya.
16. Siswa
dan guru membuat simpulan pelajaran
17. Guru
menugaskan siswa menuliskan pengetahuan masing – masing siswa tentang bunga
yang mereka bawa. Bisa meliputi warna, bentuk, bau, tempat tumbuh, kegunaan dan
lain sebagainya.
18. Guru
membimbing siswa membuat puisi dari pengetahuan siswa tentang bunga masing –
masing, Siswa menuliskan puisi sepanjang kemampuan mereka, guru membimbing
siswa menemukan diksi yang tepat dan memperhatkan rima dalam menulis puisi.
19. Siswa menulis
puisi yang telah dibuat dan di koreksi guru dengan tulisan yang unik. (puisi
ini di persiapkan untuk pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi
memparaphrasekan puisi.
C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)
1.
Bersama siswa merangkum butir- butir pembelajaran yaitu
cara perkembangbiakan tumbuhan secara generatif.
2.
Menutup pelajaran dengan mengingatkan kembali akan ke
agungan Allah yang maha kuasa yang telah menciptakan aneka tumbuhan yang
keindahan bunganya dapat menyenangkan hati dan mata kita, buahnya untuk dapat
kita nikmati kelezatannya, dan kegunaan lainnya dari tumbuhan seperti untuk
obat-obatan, bumbu masak dan lain sebagainya. Mengingatkan kembali siswa untuk
senantiasa mengasihi bunga dengan merawatnya supaya tumbuh subur. Dan
menanamkan kecintaan siswa sebagai rakyat Indonesia yang di beri anugrerah
kekayaan aneka ragam tumbuhan.
Enikki siswa setelah mengidentifikasi bagian - bagian bunga
Siswa menuliskan hasil identifikasinya di papan tulis
Bagian- bagian bunga senduduk hasil identifikasi salah seorang siswa
Salah seorang siwsa membelah bunga untuk mengamati bagian-bagiannya
Dari bunga yang sudah diutak atik siswa dengan mudah mendapatkan inspirasi ketika membuat puisi
Enikki siswa dengan bunga Senduduk
Mereka berdiskusi, mencocokkan temuan mereka pada bunga asli dengan literatur
Mengamati dan menggambarkan struktur bunga Senduduk
Diskusi sambil bekerja.
Demikian praktik literasi visual dengan enikki yang sudah kita lakukan di kelas. Sepanjang kegiatan pembelajaran siswa tidak ada yang berdiam diri, semua terlihat aktif dan terlibat dalam menemukan unsur yang mereka cari. Ternyata tidak ada seorangpun siswa yang tidak bisa menggambar dan tidak ada seorangpun siswa yang tidak menggambar.
Semoga dengan informasi ini pembaca mendapatkan manfaat literasi visual dengan enikki dalam pembelajaran dan bisa memodifikasi pada pembelajaran yang lain.
Silahkan bagi yang mau bertanya atau memberikan saran, publish di kolom komentar ya Teman's
Tidak ada komentar:
Posting Komentar